Kamis, 24 November 2016

Hubungan Antara Filsafat, Agama, dan Budaya



Filsafat merupakan kajian dan sikap hidup yang menggambarkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kebijaksanaan. Filsafat memiliki banyak cabangcabang filsafat seperti logika, metodologi, metafisika, filsafat agama, dan lain-lain. Suatu ilmu pengetahuan itu saling berhubungan, begitu juga dengan filsafat. Filsafat dapat berinter-relasi dengan filsafat, agama, dan budaya. Untuk lebih jelasnya akan diulas tiap-tiap bagiannya. 


Pengertian filsafat dalam sejarah perkembangan pemikiran kefilsafatan antara satu ahli filsafat dan ahli filsafat lainnya selalu berbeda serta hampir sama banyaknya dengan ahli filsafat itu sendiri. Pengertian filsafat dapat ditinjau dari dua segi yakni secara etimologi dan terminologi.
a.    Filsafat secara etimologi
Kata filsafat dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah Falsafah dan dalam bahasa Inggris dikenal istilah Phylosophy serta dalam bahasa Yunani dengan istilah Philosophia. Kata Philosophia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan sophia yang berarti kebijasanaan (wisdom) sehingga secara etimologis istilah filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya. Dengan demikian, seorang filsuf adalah pencinta atau pencari kebijaksanaan. Kata filsafat pertama kali digunakan oleh Phytagoras (582−486 SM). Arti filsafat pada waktu itu, kemudian filsafat itu diperjelas seperti yang banyak dipakai sekarang ini dan juga digunakan oleh Socrates (470−390 SM) dan filsuf lainnya.
b.    Filsafat secara terminologi
Secara terminologi adalah arti yang dikandung oleh istilah filsafat. Hal ini disebabkan batasan dari filsafat itu sendiri banyak maka sebagai gambaran diperkenalkan beberapa batasan sebagai berikut:
1)    Plato, berpendapat bahwa filsafat adalah pengetahuan yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang asli karena kebenaran itu mutlak di tangan Tuhan.
2)    Aristoles, berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, dan estetika.
3)    Prof. Dr. Fuad Hasan, filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akaranya suatu hal yang hendak dipermasalahkan.
4)    Immanuel Kant, filsuf barat dengan gelar raksasa pemikir Eropa mengatakan filsafat adalah ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan: a) apa dapat kita ketahui, dijawab oleh metafisika? b) apa yang boleh kita kerjakan, dijawab oleh etika? c) apa yang dinamakan manusia, dijawab oleh antropologi? dan d) sampai di mana harapan kita, dijawab oleh agama?
5)    Rene Descartes, mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang hakikat bagaimana alam maujud yang sebenarnya.

Filsafat adalah feeling (lave) in wisdom. Mencintai mencari menuju penemuan kebijaksanaan atau kearifan. Mencintai kearifan dengan melakukan proses dalam arti pencarian kearifan sekaligus produknya.
1)    Di dalam proses pencarian itu, yang dicari adalah kebenaran-kebenaran prinsip yang bersifat general,
2)    Prinsip yang bersifat general ini harus dapat dipakai untuk menjelaskan segala sesuatu kajian atas objek filsafat.

Pengertian filsafat tersebut memberikan pemahaman bahwa filsafat adalah suatu prinsip atau asas keilmuan untuk menelusuri suatu kebenaran objek dengan modal berpikir secara radikal.
Objeknya mengikuti realitas empiris dikaji secara filsafat untuk menelusuri hakikat kebenarannya suatu entitas menggunakan metode yang disebut metode ilmiah (kebenaran ilmiah).

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Sumber:
Suaedi. 2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor: PT Penerbit IPB Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar