Jumat, 14 Oktober 2016

Siapa saya? Bagian 1

 Suatu hari...


Seperti biasa dirumah sederhana ayah dan ibuku, aku sedang bercermin. Cermin oval besar yang kira-kira lebar garis tengah cermin itu sekitar 50 cm dan panjangnya sekitar 70cm. Itu adalah cermin peninggalan kedua orang tuaku. Aku duduk dihalaman depan rumah lalu bercermin, ya seperti biasa aku memperhatikan wajahku, mulai dari yang paling atas yakni rambut hingga dagu ku.




Aku mulai memperhatikan lebih jelas lagi wajahku, ternyata aku memiliki rambut hitam yang kata orang-orang rambutku tebal. Lalu aku memiliki dahi dengan lebar ya biasa aja sih, kalo lebar berarti aku jenong, sayangnya tidak, hehehe :D. Aku punya 2 alis cukup rapih melengkung diatas 2 mataku yang kata orang-orang (lagi) sipit, ya mataku ini sipit seperti ayah ku. Pipiku yang cukup berisi karena aku ini orang gemuk, dan hidung ku yang mancung HAHAHA.. mancung kedalam maksudku alias pesek hehehe :D. Bibirku tebal tetapi kecil ya begitulah. Dan paling ciri khas dari wajahku adalah ada 3 tahi lalat kecil di pipiku sebelah kanan yang katanya yaa aku bakalan suka dicium dipipi, hahaha :D jadi tahi lalat itu bikin menari pipiku apa?! Sayangnya itu hanya mitos (terserah kalau kalian mau percaya atau tidak :P). Dan kuharap kalian tidak membayangkan wajahku seperti apa -__-‘

Oh iya, aku ini memiliki tubuh yang subur alias gemuk, dengan tinggi dibawah 160 cm, sekitar 150cm lah tinggiku dan aku sendiri memiliki warna kulit coklat, dikeluarga ku aku adalah anggota keluarga yang paling hitam diantara yang lain, ya harus kuakui itu, alias aku harus menerima kenyataan itu.

Balik lagi nih, saat sedang bercermin (lagi) hanya saja saat itu aku berfikir, “sesungguhnya aku ini siapa?”. Saat itu tiba-tiba aku mengingat cerita temanku tentang rezim Nazi, nah loh apa hubungannya coba? ‘aku’ dan ‘Nazi’ ? what the mean? Ahaha tenang aku cuma mau nyeritaiin sesingkat dan seingatku dari cerita temanku itu. Jadi ceritanya gini,

Temanku : “Rub, kamu tau ga? Kalo dulu tentara Nazi ada yang dijadiin percobaan.”
Aku : “Ha? Mmm kurang tau sih, cuma gak kaget lah dulu kan emang mereka paling banyak anehnya kan ya?”
Temanku : “Iya juga sih, tapi kalo yang ini mereka di uji buat ngaca loh~.”
Aku : “Maksud?”
Temanku: “Jadi gini, aku perah baca katanya dulu ada beberapa tentara Nazi yang disuruh untuk ngaca di cermin (aku: ‘yaiyalah dicermin ya kali di baskom’) dan terus mengulang mengucapkan kata-kata ‘siapa aku?’. Nah mereka tuh sering banget dalam waktu beberapa jam itu terus ngucapin kata-kata itu sambil bercermin. Dan anehnya para tentara itu lama-kelamaan jadi pusing lalu beberapa ada yang bener-bener bingung sambil bilang ‘aku ini siapa?’ dan tentara itu jadi stres alias gila semua. Aneh kan?”
Aku : “Mmm iya juga ya, aneh. Kenapa ya?”
Nah begitulah ceritanya, makanya kadang-kadang setiap aku bercermin aku mengingat cerita temanku itu, dan tentunya aku belum pernah mencoba seperti tentara-tentara itu. Gak mau kena efeknya, takuttt, hiiii...
Nah balik lagi, “Siapa saya?” ini merupakan pertanyaan yang menarik dan bakal banyak kalau aku pikirin saat bercermin, makanya saat itu aku sudahi kegiatan bercerminku itu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Lanjut ke bagian 2 nya ya: kelanjutannya ini ka !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar