Selasa, 06 Desember 2016

Teknologi yang Humanis

Perkembangan teknologi, terutama teknologi telah memicu terjadinya revolusi dalam bidang pendidikan. Humanisme merupakan filsafat hidup yang pada intinya adalah memanusiakan manusia, 

yaitu yang mempunyai komitmen untuk terwujudnya manusia seutuhnya meliputi semua aspek perkembangan positif pribadi seperti cinta, kreativitas, makna, dan inovatif.
Berdasarkan pengertian tentang humanisme maka dapat dikatakan bahwa pendidikan yang humanis adalah berfokus pada peserta-didik, yaitu yang menghargai keragaman karakteristik mereka, berusaha mengembangkan potensi masing-masing dari mereka secara optimal, mengembangkan kecakapan hidup untuk dapat hidup selaras dengan kondisi pribadi dan lingkungan, memberikan bantuan untuk mengatasi kesulitan pribadi termasuk belajar, serta menggunakan berbagai cara untuk mengetahui dan menilai kemajuan belajar mereka masing-masing.
Teknologi yang humanis adalah teknologi yang dapat digunakan sesuai dengan kaidah-kaidah humanistik. Teknologi itu harus dikembangkan dan dimanfaatkan agar potensi setiap pribadi dapat berkembang secara optimal, tetapi tidak memisahkan pribadi-pribadi tersebut dari tanggung jawab sosial dan lingkungannya. Teknologi sebagai cita manusia yang terus berkembang perlu dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai masalah yang mungkin disebabkan oleh perkembangan teknologi itu sendiri.
Dalam dunia pendidikan teknologi sebagai proses, produk dan sistem yang dikembangkan untuk mengatasi masalah pendidikan, yaitu masalah mutu, pemerataan, relevansi, efisiensi dan produktivitas, telah dikembangkan sebagai suatu disiplin keilmuan khusus. Disiplin keilmuan tersebut adalah “teknologi pendidikan”. Teknologi pendidikan dikembangkan dengan dua dasar pertimbangan. Pertama, karena masalah pendidikan yang ada (mutu, pemerataan, relevansi, efisiensi, dan produktivitas) tidak dapat dipecahkan dengan pendekatan yang sudah ada (seperti menambah guru, menambah buku, menambah sekolah, dan lain-lain). Oleh karena itu, diperlukan pendekatan baru. Kedua,perkembangan lingkungan, termasuk perkembangan politik (demokrasi, desentralisasi, HAM, dan lain-lain), perkembangan lingkungan alam dan ekonomi (pasar bebas, pelestarian alam, dan sebagainya), dan perkembangan teknologi (terutama TIK) akan sangat memengaruhi dunia pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatan baru yang mengambil manfaat dari perkembangan yang ada. Jadi, misalnya perkembangan teknologi yang mengandung dampak penerapan yang negatif, tidak diangap sebagai ancaman, melainkan dianggap sebagai peluang untuk dimanfaatkan guna mengatasi masalah pendidikan.

Teknologi pendidikan dapat pula dikatakan sebagai perkembangan yang logis dan rasional dari apa yang semula disebut dengan “didaktik dan metodik pengajaran” yang dilaksanakan pada jalur pendidikan formal jenjang dasar dan menengah. Didatik dan metodik hanya merupakan sebagian dari proses belajarpembelajaran. Tuntutan dengan wajah humanis untuk dikembangkannya pembelajaran sebagai bentuk interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar perlu dikembangkan untuk semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. Proses pembelajaran yang dikembangkan dalam Teknologi Pendidikan, tidak hanya PAKEM melainkan PAIKEM dan PAINO(Pembelajaran Aktif, Interaktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, dan Pembelajaran Atraktif, dan Inovatif).



________++++++++++++++++____________++++++++++++__________
Sumber:
Rukiyati dan Andriani Purwastuti,  L. 2015. Mengenal Filsafat Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta : Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar