Jumat, 25 November 2016

Ruang Lingkup Filsafat Ilmu


Filsafat Ilmu sampai tahun sembilan puluhan telah berkembang begitu pesat sehingga menjadi suatu bidang pengetahuan yang amat luas dan begitu mendalam. Lingkupan filsafat ilmu berkembang begitu pesat sehingga menjadi suatu bidang pengetahuan yang amat luas dan mendalam. Lingkupan filsafat ilmu sebagaimana telah dibahas oleh para filsuf dewasa ini dapat dikemukakan secara ringkas seperti di bawah ini.


a.    Peter Angeles
Menurut filsuf ini, filsafat ilmu mempunyai empat bidang konsentrasi utama:
·      Telaah mengenai berbagai konsep, praanggapan, dan metode Ilmu, berikut analisis, perluasan dan penyusunannya untuk memperoleh pengetahuan yang lebih ajeg dan cermat.
·      Telaah dan pembenaran mengenai proses penalaran dalam ilmu berikut struktur perlambangnya.
·      Telaah mengenai kaitan diantara berbagai ilmu.
·      Telaah mengenai akibat-akibat pengetahuan ilmiah bagi hal-hal yang, hubungan logika dan matematika dengan realitas, entitas teoritis, sumber dan keabsahan pengetahuan, serta sifat dasar kemanusiaan. (Peter A. Angeles, Dictionary of Philosophy, 1981, p. 250)

b.     A. Cornelius Benjamin
Filsuf ini membagi pokok soal filsafat ilmu dalam tiga bidang:
·      Telaah mengenai metode ilmu, lambing ilmiah, dan struktur logis dari sistem perlambang ilmiah. Telaah ini banyak menyangkut logika dan teori pengetahuan, dan teori umum tentang tanda.
·      Penjelasan mengenai konsep dasar, pra-anggapan, dan pangkal pendirian ilmu, berikut landasan-landasan dasar empiris, rasional, atau pragmatis yang menjadi tempat tumpuannya. Segi ini dalam banyak hal berkaitan dengan metafisika, karena mencakup telaah terhadap berbagai keyakinan mengenai dunia kenyataan, keseberagaman alam, dan rasionalitas dari proses ilmiah.
·      Aneka telaah mengenai saling kait diantara berbagai ilmu dan implikasinya bagi suatu teori alam semesta seperti misalnya idealisme, materialisme, monisme dan pluralisme. (A. Cornelius Benjamin, “Science, philosophy of”, dalam Dictionary of Philosophy, Dagobert D. Runes, ed., 1975 Edition, p.284-285.)

c.    Arthur Danto
Filsuf ini menyatakan, “ Lingkupan filsafat ilmu cukup luas mencakup pada kutub yang satu, yaitu,persoalan-persoalan konsep yang demikian erat bertalaian dengan ilmu itu sendiri, sehingga pemecahannya dapat seketika dipandang sebagai suatu sumbangan kepada ilmu daripada kepada filsafat, dan pada kutub yang lain persoalan-persoalan begitu umum dengan suatu pertalian filsafati sehingga pemecahannya akan sebanyak merupakan suatu sumbangan kepada metafisika atau epistimologi seperti kepada filsafat ilmu yang sesungguhnya. Begitu pula, rentangan masalah-masalah yang diselidiki oleh filsuf-filsuf ilmu dapat demikian sempit sehingga menyangkut keterangan tentang sesuatu konsep tunggal yang dianggap penting dalam suatu cabang ilmu tunggal, dan begitu umum sehingga bersangkutan dengan ciri-ciri struktural yang tetap bagi semua cabang ilmu yang diperlakukan sebagai suatu himpunan. (Arthur C. Danto, “ Problem of Philosophy Science”, dalam Paul Edwards, ed., The Encyclopedia of Philosophy, Volume 6, 1967, p. 296-7.)

d.    Edward Madden
Filsuf ini berpendapat bahwa apapun lingkup filsafat umum, tiga bidang tentu merupakan bahan perbincangannya yaitu: Probabilitas, Induksi, dan Hipotesis. (Edward H. Madden,” Pierce and Current Issues in the Philosophy of Science”, dalam Raymond Klibansky, ed., Contemporary Philosophy: A Suevey, Volume II, 1968, p. 31.)
e.    Ernest Nagel Dari hasil penyelidikannya filsuf ini menyimpulkan bahwa filsafat ilmu mencakup tiga bidang luas:
·      Pola logis yang ditunjukkan oleh penjelasan dalam ilmu.
·      Pembentukan konsep ilmiah.

·      Pembuktian keabsahan kesimpulan ilmiah. (Ernest nagel, the Structure of Science: Problems in the Logic of Scientific Explanation, 1974, p. 14.)

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Sumber:

Filsafat Ilmu oleh Wisma Pandia, S.Th., Th.M. Diktat Kuliah Sekolah Tinggi Theologi Injili Philadelphia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar