Jumat, 25 November 2016

Ruang Lingkup Filsafat Ilmu - dalam Encyclopedia Britannica

Akhirnya untuk memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai ruang lingkup dan topik persoalan dari filsafat ilmu dewasa ini, berikut dikutipkan rincian lengkap yang dikemukakan dalam Encyclopedia Britannica, 15 th Edition: (The New Encyclopedia Britannica ; Propaedia: Outline of Knowledge and Guide to the Britannica, 15th Edition, 1982, Part Ten, Division III, Section 10/31, p. 728-9.)
(1)   Sifat dasar dan lingkupan filsafat ilmu dan hubungannya dengan cabang-cabang ilmu lain; aneka ragam soal dan metoda-metoda hampiran terhadap filsafat ilmu.
(2)   Perkembangan Historis dari filsafat Ilmu
i.    Masa-masa purba dan abad pertengahan: pandangan-pandangan yang silih ganti berbeda dari aliran-aliran kaum Stoic dan Epicorus serta penganut-penganut Plato dan Aristoteles.
ii.  Abad XVII: perbincangan mengenai metodologi ilmiah; hampiran induktif dari Bacon dan hampiran Deduktif dari Descartes.
iii.Sejak awal abad XIX sampai Perang Dunia I: pengaruh dari keyakinan Kant dalam rasionalitas khas perpaduan klasik antara Euclid dan Newton
iv. Perbincangan abad XX: tanggapan terhadap relativitas, mekanika kuantum, dan perubahanperubahan mendalam lainnya dalam ilmu-ilmu kealaman; Positivisme Logis lawan Neo-Kantianisme
(3)   Unsur-Unsur Usaha Ilmiah
i.   Unsur-unsur empiris, konseptual, dan formal serta tafsiran teoritisnya; aneka ragam pandangan mengenai pentingnya secara relatif dari pengamatan, teori dan perumusan matematis.
ii. Prosedur empiris dari ilmu
(a)   Pengukuran: teori dan problem filasafat mengenai penentuan hubungan-hubungan kuantitatif
(b)   Perancangan percobaan: penerapan logika induktif dan asas-asas teoritis lainnya pada prosedur praktis.
iii.  Penggolongan: problem taksonomi
(a)   Struktur formal ilmu: problem menyusun suatu analisis formal secara murni dari penyimpulan ilmiah; perbedaan antara dalil ilmiah dan generalisasi empiris
(b)   Perubahan konseptual dan perkembangan ilmu: problem kesejarahan mengenai organisasi teoritis dari ilmu yang berubah.
(4)   Gerakan-gerakan pemikiran ilmiah: prosedur dasar dari perkembangan intelektual dari ilmu
i.   Penemuan ilmiah; kedudukan terujung dari formalisme yang menekankan unsur-unsur rasional dari penemuan ilmiah, dan dari irrasionalisme yang menekankan peranan ilham, perkiraan, dan kebetulan
ii. Pembuktian keabsahan dan pembenaran dari konsep dan teori baru: pandangan bahwa peramalan merupakan ujian yang menentukan dari keabsahan ilmiah; pandangan bahwa pertautan, keajegan, dan keseluruhan merupakan persyaratan penting dari suatu teori ilmiah
iii. Penyatuan teori-teori dan konsep-konsep dari ilmu-ilmu yang terpisah: usaha menyusun suatu system aksiomatis bagi semua ilmu kealaman; problem penyederhanaan untuk mencapai suatu landasan konseptual yang ajeg bagi dua atau lebih ilmu
(5)   Kedudukan filsafati dari teori ilmiah
i.   Kedudukan proposisi ilmiah dan konsep dari entitas: pandangan-pandangan aneka ragam mengenai kedudukan epistemologi dari proporsi ilmiah dan mengenai kedudukan dari konsep ilmiah
ii. Hubungan antara analisis filsafat dan praktek ilmiah: penerapan dari ajaran-ajaran filasafati dan hampiran-hampiran yang berlainan pada ilmu-ilmu yang berbeda
(6)   Pentingnya pengetahuan ilmiah bagi bidang-bidang lain dari pengalaman dan soal manusia: kepentingan sosial dari ilmu dan sikap ilmiah; keterbatasan usaha manusia

(7)   Hubungan antara ilmu dan pengetahuan humaniora: persoalan tentang perbedaan antara metodologi ilmiah dan metodologi humaniora.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Sumber:

Filsafat Ilmu oleh Wisma Pandia, S.Th., Th.M. Diktat Kuliah Sekolah Tinggi Theologi Injili Philadelphia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar