Sabtu, 26 November 2016

Pengertian ontologi

Ontologi memiliki pengertian yang berbeda-beda, definisi ontologi berdasarkan bahasa berasal dari bahasa Yunani, yaitu On (Ontos) merupakan ada dan logos merupakan ilmu sehingga ontologi merupakan ilmu yang mengenai yang ada. Ontologi menurut istilah merupakan ilmu yang membahas hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality, baik berbentuk jasmani/konkret maupun rohani abstrak (Bakhtiar 2004). 

Ontologi dalam definisi Aristoteles merupakan pembahasan mengenai hal ada sebagai hal ada (hal ada sebagai demikian) mengalami perubahan yang dalam, sehubungan dengan objeknya (Gie 1997).
Ontologi dalam pandangan The Liang Gie merupakan bagian dari filsafat dasar yang mengungkapkan makna dari sebuah eksistensi yang pembahasannya meliputi persoalan-persoalan (Gie 1997):
a.    Apakah artinya ada, hal ada?
b.    Apakah golongan-golongan dari hal ada?
c.    Apakah sifat dasar kenyataan dan hal ada?
d.    Apakah cara-cara yang berbeda dalam mana entilas dari kategori-kategori logis yang berlainan (misalnya objek-objek fisis, pengertian universal, abstraksi, dan bilangan) dapat dikatakan ada?

Ontologi menurut Suriasumantri (1990) membahas mengenai apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu, atau dengan kata lain suatu pengkajian mengenai teori tentang “ada”. Telaah ontologis akan menjawab pertanyaan-pertanyaan:
a.    Apakah objek ilmu yang akan ditelaah?
b.    Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut?
c.    Bagaimana hubungan antara objek dan daya tangkap manusia (seperti berpikir, merasa, dan mengindra) yang dapat menghasilkan pengetahuan?

Ontologi dalam Ensiklopedia Britannica yang diangkat dari konsepsi Aristoteles merupakan teori atau studi tentang wujud, misalnya karakteristik dasar dari seluruh realitas. Pembahasan tentang ontologi sebagi dasar ilmu berusaha untuk menjawab “apa” yang menurut Aristoteles merupakan The First Philosophy dan merupakan ilmu mengenai esensi benda (Romdon 1996). Ontologi memiliki arti sama dengan metafisika yang merupakan studi filosofi untuk menentukan sifat nyata yang asli (real nature) dari suatu benda untuk menentukan arti, struktur, dan prinsip benda tersebut (filosofi ini didefinisikan oleh Aristoteles abad ke-4 SM) (Ensiklopedia Bratannica dalam Wikipedia).
Ontologi dalam filsafat ilmu merupakan studi atau pengkajian mengenai sifat dasar ilmu yang memiliki arti, struktur, dan prinsip ilmu. Ontologi filsafat sebagai cabang filsafat adalah ilmu apa, dari jenis dan struktur dari objek, properti, peristiwa, proses, serta hubungan dalam setiap bidang realitas. Ontologi sering digunakan oleh para filsuf sebagai sinonim dari istilah yang digunakan oleh Aristoteles untuk merujuk pada apa yang Aristoteles sendiri sebut ‘filsafat pertama’. Kadang-kadang ‘ontologi’ digunakan dalam arti yang lebih luas untuk merujuk pada studi tentang apa yang mungkin ada; metafisika kemudian digunakan untuk penelitian dari berbagai alternatif yang mungkin ontologi sebenarnya sejati dari realitas (Ingarden 1964). Istilah ‘ontologi’ (atau ontologia) diciptakan pada tahun 1613 secara mandiri oleh dua filsuf, Rudolf Gockel (Goclenius) di Philosophicumnya Lexicon dan Jacob Lorhard (Lorhardus) di Theatrumnyaphilosophicum. Kejadian pertama dalam bahasa Inggris sebagaimana dicatat oleh OED muncul diKamus Bailey dari tahun 1721 yang mendefinisikan ontologi sebagai penjelasan di dalam Abstrak (Smith 2003).

Ontologi bertujuan memberikan klasifikasi yang definitif dan lengkap dari entitas di semua bidang. Klasifikasi harus definitif, dalam arti bahwa hal itu dapat berfungsi sebagai jawaban atas pertanyaan seperti apa kelas entitas yang diperlukan untuk penjelasan lengkap dan penjelasan dari semua kejadiankejadian di alam semesta? Apa kelas entitas yang diperlukan untuk memberikan penjelasan mengenai apa yang membuat benar semua kebenaran? Hal ini harus menjadi lengkap, dalam arti bahwa semua jenis entitas harus dimasukkan ke dalam klasifikasi, termasuk juga jenis hubungan dengan entitas yang diikat bersama untuk membentuk keutuhan yang lebih besar.

################################################################
Sumber:


Suaedi. 2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor: PT Penerbit IPB Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar