Sabtu, 26 November 2016

Pendidikan Menurut Filsafat Suhrawardi

Sihabuddin Suhrawardi dijuluki sebagai Sheik al-Isyraq, pendiri mazhab iluminasi. Ia menegaskan pentingnya pendidikan manusia seutuhnya sebagai tujuan filsafat. Baginya seluruh hidup ini diorientasikan kea rah pencapaian pengetahuan melalui proses pendidikan dalam pengertian universal istilah tersebut.

Permulaan prose situ ditandai dengan kehausan akan pengetahuan; pencarian atau penuntunan dinamakan thalab, karenanya, orang yang ada dalam tahap pertama proses pendidikan itu dinamakan thalib. Prose situ berlanjut bersama perkembangan fakultas-fakultas mental atau perkembangan nalar, saat mana siswa dijuluki thalib al-bahts. Tahap ini diikuti dengan pendisiplinan emosi dan pemurnian jiwa. Dengan penyempurnaan fakultasfakultas mental dan nalar serta pemurnian jiwa seseorang dapat mencapai iluminasi atau pencerapan. Pada tahap ini seorang murid disebut thalib al-ta’aluh, menjadi seperti Tuhan. Setelah tahap itu dilalui seorang murid dapat menjadi teoseof (hakim al-ilahi).

Tujuan akhir pendidikan adalah tercapainya iluminasi, yang pada gilirannya memerlukan adanya kesempurnaan fakultas-fakultas manusia: mental mapun psikologis, rasional dan jiwanya. Menurut Suhrawardi, malaikat atau Jibril atau Roh Qudus, adalah guru (mursyid) yang sejati yang menerangi jiwa dengan pengetahuan sejati berupa cahaya sebagainya dalam hadis: “Pengetahuan itu adalah cahaya (al-‘ilm nurun) dan pada akhirnya manusia mendapatkan cahaya Allah di mana Allah adalah Cahaya di atas cahaya (nur ‘ala nur).
$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$


Tidak ada komentar:

Posting Komentar