Sabtu, 26 November 2016

Pendidikan Menurut Filsafat Ikhwan Al-Shafa

Ikhwan al-Shafa berarti persudaraan suci, suatu kelompok rahasia yang memfokuskan perhatiannya pada bidang intelektual dan spiritual. Menurut Abu Hayyan al-Tauhidi, kelompok ini sudah terkenal di Basyrah sekitar tahun 373 H./983 M.

Karyanya yang terkenal berjudul Rasail Ikhwan al-Shafa yang memuat berbagai pemikiran Ibn Sina seperti metafisikan, sains, etika, pendidikan dan agama. Menurut Seyyed Hossein Nasr, tujuan Ikhwan al-Shafa menulis Rasail sendiri adalah bersifat pendidikan dan persoalan-persoalan pendidikan yang meliputi tujuan, metode, dan lain-lain (S.H. Nasr, 1994). Tujuan pendidikan menurut Ikhwan al-Shafa adalah untuk mensucikan jiwa dan menanamkan tingkah laku yang benar supaya dapat hidup bahagia di akhirat. Ilmu yang tidak mengantarkan manusia kepada kebahagiaan akhirat adalah tidak berguna dan tidak ada gunanya dipelajari.

Segera setelah seorang anak dilahirkan ia dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial selama empat tahun penuh, dan selama itu ia mencapai suatu tahap intelegensi dan pemahaman tertentu. Setelah empat tahun anak mulai memperoleh kebiasaan, pengetahuan, doktrin-doktrin, keterampilan, hobi dengan cara meniru sebagai hasil dari pergaulannya dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Kecakapan untuk belajar dimiliki oleh jiwa. Pada potensinya setiap jiwa memiliki keahlian; lalu orang tua dan para tutornya menempurnakan keahliannya itu dan membantunya sampai anak terampil bertindak. Guru mutlak penting, khususnya bagi manusia awam pada umumnya. Pada dasarnya, pengeratuan tidak bersifat spontan; pengetahuan harus diajarkan dandipelajari. Guru hanyalah pembimbing bagi jiwa supaya jiwa mendapatkan pengetahuan. Biasanya pngetahuan diberikan oleh para pemimpin (tokoh) agama, imam, dan para imam mendapatkan pengetahuan dari nabi, dan nabi mendapatkan pengetahuan dari Allah melalui wahyu. Ikhwan al-Shafa menekankan keintiman antara guru dan murid. Dengan keintiman, guru dan murid akan mendapatkan manfaat dari ilmunya (M.M.Sharif, 2004).

#####################################################################
Sumber:
Yoyo Hambali, MA. 2011. Filsafat Pendidikan - Studi Perbandingan antara Filsafat Barat dan Filsafat Islam. BEKASI : UNIVERSITAS ISLAM “45”. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar