Sabtu, 19 November 2016

Suatu hari - Filsafat Kant

Suatu hari ...
Apasih yang emang menjadi pertanyaan-pertanyaan filsafat yang membuat Immanuel Kant ini memikirkan kritisme. Dan disini aku mau menceritakan menurut aku apa maksud dari pertanyaan-pertanyaan Kant-sensei ini. Yukk disimak. :D


Apa yang dapat aku harapkan?
Harapkan? Bentuk dasarnya kan ‘harap’, di KBBI sendiri harap itu berarti (1) mohon; minta; hendaklah (2) keinginan supaya sesuatu terjadi. Nah di tambahin imbuhan –kan yang artinya jadi, berharap; menantikan; menginginkan;
Jadi, maksud dari ‘apa yang dapat aku harapkan’ artinya apa saja yang dapat aku minta, sebuah keinginan sebuah permintaan yang aku inginkan. Tetapi sebuah keinginan, atau pengharapan itu sendiri tercipta dari nafsu manusia yang menginginkan yang benar bagi dirinya bukan baik bagi dirinya, mereka memiliki pandangan sendiri ‘ini lah saya, dan saya bukanlah anda’ maka mereka yang cenderung memiliki hapan yang buruk adalah orang-orang yang memang tidak mau atau tidak ingin melihat harapa mereka tersebut dari sudut pandang lain. Baik menurut dirinya tetapi tidak baik menurut orang lain.
Hanya saja dalam kalimat ‘apa yang dapat aku harapkan’ merujuk kearah kepuasan sendiri, selama aku hidup apa yang aku inginkan? Apa yang aku mau? Tentu pertanyaan-pertanyaan tersebut diucapakan setiap saat sebagai pendorong manusia untuk terus melanjutkan kehidupan disetiap harinya.


Apa yang dapat aku ketahui?
Ketahui? Bentuk dasarnya sendiri adalah ‘tahu’, di KBBI pengertian kata ‘tahu’ ada berbagai macam, kuambil beberapa saja ya 1) mengerti sesudah melihat; 2) mengerti; berpengertian;  dan ditambahin imbuhan menge-i menjadi 1) memaklumi; menyaksikan; tahu akan; 2) menyadari.
Jadi, menurutku maksud dari ‘apa yang dapat aku ketahui?’ adalah apa-apa atau hal apapun yang bisa aku ketahui, aku pahami yang aku pernah rasakan. Karena disini terdapat kata ‘dapat’ maka batasannya sangat luas, seberapa jauh kita menginginkan sesuatu untuk diketahui. Apapun bisa kita ketahui asal kita mencoba menanyakan. Nah filsafat itu sendiri menurutku adalah keingin tahuan. Dan yang dapat aku ketahui merupakan apa yang ingin aku ketahui, ingin aku mengerti.
Manusia berfikir tanpa batasan, begitupula kita sebagai manusia yang berfikir tanpa ada batasan. Tetapi keingintahuan itu sendiri jika masih diawang-awang alias kita belum pernah melihatnya maka itu pun belum bisa disebut nyata. Karena apa yang dapat kita ketahui juga bisa berupa apa yang pernah kita lihat.


Apa yang akan aku lakukan?
Lakukan? Bentuk dasarnya yakni,  ‘laku’ dan di KBBI artinya perbuatan; tindakan; gerak-gerik. Nah ditambahin imbuhan-an yang artinya dapat aku perbuat.
Jadi, menurutku maksud dari ‘apa yang akan aku lakukan’ adalah apapun, segala apapun yang aku ingin lakukan. Apa tujuan aku hidup? Maka aku akan melakukan apapun untuk hidup bahagia. Apa tujuan aku kuliah? Maka aku akan melakukan apapun untuk kuliah dan lulus dengan nilai terbaik.  Tentu manusia dapat melakukan apa pun. Ingan pepatah Colombus ‘tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini’ maka manusia dapat melakukan apapun yang bahkan menurut orang tidak akan mungkin.


Apa / siapa manusia itu?
Manusia didalam KBBI adalah makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain); insan; orang. Jadi jika ditanya siapa manusia itu? Maka jawaban menurutku adalah kita.
Manusia adalah kita, kita yang melakukan pekerjaan rumah, kita yang bersih-bersih sekolah, bahkan kita yang memadamkan api. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang diberi akal agar mampu berfikir dan dapat hidup tentram didunia. Tetapi tetap saja ada manusia yang memiliki perilaku kurang baik bahkan jahat yakni manusia yang telah kehilangan akal budi alias bukan manusia lagi. Tentu jika itu manusia maka pasti memiliki akal budi dan berperilaku baik.

Ini pandanganku tentang filsafat Kant, apa pandanganmu? Yukk saling berbagi pendapat.
Terimakasih telah mau membaca ini. Sampai jumpa. :D

 ありがとう みんなさん😍


Tidak ada komentar:

Posting Komentar